Tepat menjelang adzan subuh hari itu, saya lahir,. Semua terlihat bahagia dengan kehadiranQ,. Semua mendoakan masa depanQ,. “...semoga kelak bisa jadi tentara nak...”, ‘’...insyaAllah jadi dokter ya klo udah gede...”, “...jadi anak yang pinter ya, biar bisa jadi dosen...”, dan perkataan lain sejenisnya,.
Namun saya tak tahu apa itu semua hanya mimpi atau takdir masa depan,. Orang tuaQ bukan siapa-siapa,. Bukan pejabat tapi beliau juga disegani, mungkin karena wibawanya,. Bukan pula konglongmerat yang tiap harinya gonta-ganti mobil,. BapakQ cuma punya sepeda motor butut, seringkali juga sering menyusahkan kalau mogok di tengah jalan,. Honda tua itulah yang beliau gunakan setiap harinya untuk mencari nafkah keluarga,. Sebagai seseorang yang hanya berijazah SMP, beliau bekerja sebagai wiraswasta di sebuah toko meubel,. Penghasilan pas-pasan, tapi dengan hadirnya Menteri Keuangan terbaik di dunia (IbuQ), alhamdulillah cukup untuk menghidupi kami sekeluarga dan membesarkanQ,.
IbuQ sendiri hanya seorang ibu rumah tangga biasa, bukan wanita karier,. Walau tidak tamat SD karena kendala ekonomi, tetapi saya yakin beliau orang yang sangat cerdas,. Karena catatan prestasiQ yang gemilang di tiap jenjang sekolah, seringkali orang-orang beranggapan bahwa kedua orang tuaQ adalah orang yang berpendidikan tinggi, dosen, insinyur, atau yang lainnya. Tapi mereka salah,. Saya lahir dari sepasang orang yang cerdas, hanya saja kurang beruntung, tidak mengenyam pendidikan karena kendala ekonomi,. Kalo saja bisa sekolah, beliau pun pasti tak kalah dengan pasangan Habibie-Ainun. IbuQ sangat peduli dengan pentingnya pendidikan,. Tak boleh putus sekolah,. Anggaran terbesar dari penghasilan Bapak, beliau alokasikan untuk pendidikan anaknya,. Demi Allah, saya tak pernah malu memiliki mereka,.
Sejak kecil beliau berdua banyak menanamkan nilai-nilai moral, nilai-nilai agama, bagaimana berakhlak yang baik, hingga tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita, sekecil apapun itu,. Walau terkadang apa yang dinasehatkan olehnya enggan saya lakukan,. Kini saya baru sadar bahwa semua yang beliau ajarkan itu ada pelajaran yang bisa saya petik,. Beliau berdua adalah guru terbaik di dunia,. Beliau sangat sabar, hingga tak mau menghukum anaknya yang nakal,.
Apa yang beliau ajarkan sejak kecil, selalu saya pegang di setiap langkah hidup ini,. Enam tahun menjalani masa SD, tiga tahun di SMP, tiga tahun pula di SMA, terakhir 4 tahun di bangku kuliah,.
...
Apa yang beliau ajarkan sejak kecil, selalu saya pegang di setiap langkah hidup ini,. Enam tahun menjalani masa SD, tiga tahun di SMP, tiga tahun pula di SMA, terakhir 4 tahun di bangku kuliah,.
...
Hari ini adalah hari wisuda saya,. Bapak dan Ibu tentunya sangat bangga, setelah sekian lama menanti, akhirnya bisa melihat anaknya memakai "toga",. Segera setelah hari ini kami yang telah lulus akan mendapatkan SK menjadi seorang pegawai negeri sipil sesuai penempatan masing-masing,.
Waktu berjalan begitu singkat, gaji pertamaQ telah saya niatkan untuk diberikan kepada Ibu semuanya,. Beliau sangat terharu,. Walau tidak terlalu besar, yang penting halal,.
Empat tahun berlalu, sesuai rencana saya dan atas persetujuan Bapak dan Ibu, saya ingin melanjutkan study saya,. Tapi Bapak dan IbuQ ingin agar saya berkeluarga dulu,.
Q kabarilah wanita yang oleh takdir kami telah dipertemukan beberapa waktu lalu,. "Saya beserta Bapak dan Ibu akan datang melamar", itu kataQ padanya,. Niat baik keluargaQ pun disambut baik oleh keluarganya,. Segera tanggal pernikahan pun ditentukan,.
Tibalah hari berbahagia itu,. Tapi Q lihat ada yang aneh dengan Ibu, matanya merah dan bengkak,. Saat Q tanya Bapak, katanya beliau semalaman menangis karena sebentar lagi anaknya akan pergi,.
Tanpa berfikir panjang, Q ajak Bapak dan Ibu ke kamar,. Sejam sebelum akad nikah, Q bicara dengan Bapak dan Ibu,.
...
"Bapak, Ibu, hari ini adalah hari yang sangat berarti bagi saya dan tentunya juga bagi Bapak dan Ibu, saya mohon doa restu,. Saat ini saya tahu apa yang Bapak Ibu khawatirkan,. Tapi demi Allah, saya tidak ingin menjadi anak durhaka yang melupakan orang tuanya,. Saya pun tahu, Bapak dan Ibu tidak pernah mengharap balasan sedikitpun atas apa yang Bapak dan Ibu lakukan hingga saya seperti sekarang ini,. Bahkan saat saya memberi gaji pertamaQ, Ibu sempat menolak, setelah Q paksa Ibu baru menerimanya, tapi memberikannya kembali padaQ untuk ditabung sebagai persiapan kuliah S2 nanti,. Dan ingat saat Bapak sakit,. Saat Q ajak Bapak ke dokter, Bapak tidak mau dengan berbagai alasan, padahal saya tahu Bapak tidak mau karena tidak ingin mengurangi tabunganQ,.
Sungguh apa yang Bapak Ibu khawatirkan itu salah, jauh hari sebelum saya meminta kesediaannya (calonQ) untuk menikah, saya tanyakan kepadanya apakah setelah menikah dia keberatan jika Bapak dan Ibu tinggal bersama saya,. Dengan kesholehannya dia jawab, `Demi Allah, tidak sama sekali, setelah saya menjadi bagian hidupmu, maka Bapak dan Ibumu adalah Bapak dan IbuQ juga`,.
Bapak, Ibu, kasih sayang dan cintaQ takkan pernah berkurang padamu,. Kesabaranmu merawatQ diwaktu kecil, juga akan Q lakukan untuk memanjakan masa tuamu,. Maka, kali ini saya mohon dengan sangat agar Bapak dan Ibu tidak menolak, segera setelah pernikahan ini, saya ingin Bapak dan Ibu tinggal bersama kami,."
Dengan rasa haru, Ibu memeluk dan menciumQ,.
I lovu U Mom,.
I love U Dad,.
Empat tahun berlalu, sesuai rencana saya dan atas persetujuan Bapak dan Ibu, saya ingin melanjutkan study saya,. Tapi Bapak dan IbuQ ingin agar saya berkeluarga dulu,.
Q kabarilah wanita yang oleh takdir kami telah dipertemukan beberapa waktu lalu,. "Saya beserta Bapak dan Ibu akan datang melamar", itu kataQ padanya,. Niat baik keluargaQ pun disambut baik oleh keluarganya,. Segera tanggal pernikahan pun ditentukan,.
Tibalah hari berbahagia itu,. Tapi Q lihat ada yang aneh dengan Ibu, matanya merah dan bengkak,. Saat Q tanya Bapak, katanya beliau semalaman menangis karena sebentar lagi anaknya akan pergi,.
Tanpa berfikir panjang, Q ajak Bapak dan Ibu ke kamar,. Sejam sebelum akad nikah, Q bicara dengan Bapak dan Ibu,.
...
"Bapak, Ibu, hari ini adalah hari yang sangat berarti bagi saya dan tentunya juga bagi Bapak dan Ibu, saya mohon doa restu,. Saat ini saya tahu apa yang Bapak Ibu khawatirkan,. Tapi demi Allah, saya tidak ingin menjadi anak durhaka yang melupakan orang tuanya,. Saya pun tahu, Bapak dan Ibu tidak pernah mengharap balasan sedikitpun atas apa yang Bapak dan Ibu lakukan hingga saya seperti sekarang ini,. Bahkan saat saya memberi gaji pertamaQ, Ibu sempat menolak, setelah Q paksa Ibu baru menerimanya, tapi memberikannya kembali padaQ untuk ditabung sebagai persiapan kuliah S2 nanti,. Dan ingat saat Bapak sakit,. Saat Q ajak Bapak ke dokter, Bapak tidak mau dengan berbagai alasan, padahal saya tahu Bapak tidak mau karena tidak ingin mengurangi tabunganQ,.
Sungguh apa yang Bapak Ibu khawatirkan itu salah, jauh hari sebelum saya meminta kesediaannya (calonQ) untuk menikah, saya tanyakan kepadanya apakah setelah menikah dia keberatan jika Bapak dan Ibu tinggal bersama saya,. Dengan kesholehannya dia jawab, `Demi Allah, tidak sama sekali, setelah saya menjadi bagian hidupmu, maka Bapak dan Ibumu adalah Bapak dan IbuQ juga`,.
Bapak, Ibu, kasih sayang dan cintaQ takkan pernah berkurang padamu,. Kesabaranmu merawatQ diwaktu kecil, juga akan Q lakukan untuk memanjakan masa tuamu,. Maka, kali ini saya mohon dengan sangat agar Bapak dan Ibu tidak menolak, segera setelah pernikahan ini, saya ingin Bapak dan Ibu tinggal bersama kami,."
Dengan rasa haru, Ibu memeluk dan menciumQ,.
I lovu U Mom,.
I love U Dad,.
" ... seperti udara, kasih yang engkau berikan, tak mampu Q membalas ..."
_iwan fals_
"... Bersyukurlah bagi kamu yang masih memiliki Ibu dan Bapak,. Di luar sana, banyak orang yang hanya mampu mendoakan Ibu dan Bapaknya yang sudah tiada,. Bahkan tidak sedikit yang tidak mengetahui siapa Bapak dan Ibu mereka,. ..."
_rais almakassary_
*kisah diatas hanyalah cerita fiksi, bukan atas suatu kejadian, pengalaman, harapan, ataupun mimpi penulis,. Penulis hanya ingin berkisah, melatih diri membangun karakter setiap pemeran dalam berbagai kisah,. Tulisannya belum begitu bagus, jadi harap maklum,.