twitter
    "... karena hidup penuh hikmah ..."

Berfikir dan belajar dari orang lain

       Hari itu hujan turun begitu derasnya,. Membuat jalan macet dimana-mana,. Gramedia Matraman ke Otista saja harus ditempuh berjam-jam,. Semoga bisa nyampe kontrakan sebelum sholat magrib,. Kendaraan bener-bener merayap,. Sejak tadi bus kopaja ini tidak bergerak sama sekali,. Masih saja di sekitar halte tua di pinggir jalan,. Dari dalam bus, terlihat begitu banyak orang di halte,. Sebagian masih menunggu angkutan lain yang datang, dan sebagian lagi sepertinya beberapa pengendara motor yang memutuskan untuk berteduh dari hujan sambil menunggu macet,. Sangat menarik,. Wajah-wajah yang berbeda dengan masing-masing ekspresi yang terlukis jelas dari raut wajahnya,. Sebagian melamun, dan sebagian lagi berusaha menyibukkan diri,. Entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing,. Mereka punya dunia dan kehidupan masing-masing,. Entah itu bahagia atau sengsara, mereka yang lebih mengerti,. 

       Di halte tersebut, terlihat berdiri seseorang dengan tubuh tegap, berumur sekitar 27 tahun, dengan kemeja biru cerah dan celana kain hitam pekat,. Pandangannya spertinya kosong, sedikit lusuh wajahnya,. Tas ransel hitam melekat di punggung dengan map plastik berwarna biru ditangan,. Sepertinya baru saja pulang mencari pekerjaan, melamar kesana kemari, namun belum membuahkan hasil,. Mungkin dia lagi pusing memikirkan masa depannya,. Padahal bisa jadi ia harus menjadi tumpuan keluarga setelah ayahnya terkena PHK atau telah pensiun,. Kira-kira besok harus kemana lagi, mungkin pikirnya demikian,.
      Tepat di sebelahnya, tengah jongkok seorang pria yang sudah agak tua yang tampak dari rambutnya yang 30% sudah memutih, sepertinya Bapak itu lagi kecapean hingga tak sanggup lagi untuk berdiri lama menuggu hujan reda,. Ternyata Bapak itu seorang tukang ojek, sebelumnya berkali-kali Q lihat ia menawarkan jasanya ke beberapa orang di halte itu,. Raut wajahnya bener-bener jelas kalau ia sedang memikirkan sesuatu,. Sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tapi seperti orang yang punya banyak masalah,. Mungkin penghasilannya hari ini tidak seperti biasanya, lebih sedikit dan jarang ada penumpang karena hari hujan,. Atau bingung bagaimana bisa dapat duit untuk anaknya yang lagi butuh biaya sekolah,. Bagi ia, hidup ini penuh perjuangan,. Yang jelas ia takkan mungkin meninggalkan kewajibannya sebagai kepala keluarga,.
     Lain halnya dengan seorang wanita yang kelihatannya sudah punya tiga orang anak dan dengan dandanan yang super menor,. Terlihat agak angkuh,. Merasa paling terhormat di halte itu,.  Tampak sedang menelpon sambil marah-marah,. Mengoceh ke orang yang entah siapa diujung telepon itu,. Mungkin lagi nunggu jemputan sopirnya yang telat,. Sesekali mengusap sepatu hak tingginya dengan tissue, yang kotor karena terkena percikan air hujan,. Bagi orang ini, spertinya tak tahan ia hidup susah dan berada di lingkungan yang jauh dari kemewahan,.
     Orang-orang lainnya pada sibuk dengan HP ditangan,. Ada yang senyum-senyum sendiri sambil smsan, ada juga yang dengan seriusnya mgkin main facebook-an sejak tadi,. Tapi beda dengan yang di ujung halte,. Terlihat sepasang remaja yang sepertinya lagi bertengkar sejak tadi,. Masih dengan seragam SMA nya, si cowok nampaknya lagi membujuk si cewek yang lagi marah,. "hmm,beib beb",. Seribu satu rayuan nampaknya tidak mempan,. Tetap saja mereka berdebat, tapi tak tahu apa masalahnya,. Mungkin si cewek lagi marah karena si cowok ketahuan selingkuh,. Atau si cewek kesel karena si cowok cuma punya motor, bukan mobil, jadinya harus basah kuyup kena ujan,. Entahlah, tapi masih terlalu dini bwt mereka untuk berpasangan, cinta monyet, penuh dengan masalah,. Kalau berani, hayoo langsung lamar, kalo takut, yah banyak-banyaklah berpuasa, he,.
     Penuh tawa dan riang, bebas berekspresi bagai burung yang terbang di angkasa,. Itulah yang tergambar dari tiga orang anak kecil yang asyik bermain hujan-hujanan,. Entah dimana rumah mereka, atau mgkin gubuk kecil pun tak punya,. Apa orang tua mereka tidak mencarinya, atau mereka hidup sebatang kara,. Mungkin yang ia pikirkan, cukuplah istana dunia ini sebagai tempat tinggalnya,. Entah hari esok seperti apa, yang jelas bagi mereka hari ini harus bahagia, bahagia dengan kehidupan mereka,. Mungkin dunia ini sedikit kejam bagi mereka,. Tapi lihatlah mereka, tak pernah mengumpat,. Membalas kerasnya hidup ini dengan senyuman,.
     Yang paling aneh di halte itu, seorang yang pakaiannya compang-camping dan dekil, dengan rambut yang acak-acakkan, berjalan sambil melihat satu per satu orang yang ada dihalte sambil tertawa,. Hmmm, sepertinya sedikit kurang waras,. Tapi bagi ia, yang ada dipikirannya, mungkin ia menganggap kenapa cuma ia saja yang waras dihalte itu, semuanya gila selain ia, kok manusia yang lain pada diam,. Sesekali ia tertawa bahagia, tanpa harus memikirkan kerasnya hidup ini, karenanya mungkin baginya dunia inilah yang telah menyebabkan hidupnya seperti sekarang ini,.
  
       Hmm, tapiii kenapa coba Q mesti pusing memikirkan mereka, mencoba mengerti apa yang ada dibalik pikiran mereka yang tergambar dari raut wajah masing-masing,. Padahal Q yakin sedikitpun mereka tidak memikirkanQ, siapa mereka siapa saya,. Lantas mengapa mesti capek-capek mikirin mereka, sementara pikiran ini sendiri sudah mumet mikirin statistik setiap harinya dan ditambah masalah lain pula,. Tetapi secara ngk sadar, justru dengan mencoba memahami apa yang mereka pikirkan, Q lebih bisa belajar banyak hal dari mereka, tentang arti sebuah rasa syukur, dll,.

Pelajaran pertama:
Q bersyukur, masa depan ini masih sedikit lebih jelas, tak perlu kesana kemari mencari pekerjaan karena rencana terbaik-Nya menempatkanQ di sebuah sekolah kedinasan,. Walau seringkali diri ini mengeluh karena sudah tidak betah dengan angka-angka statistik,. Tapi ingatlah, sudah berapa banyak teman kita yang meneteskan air mata karena masih tetap ingin belajar di kampus tercinta ini dan yakinlah bahwa diluar sana sangat banyak orang yang berharap lulus tes bahkan mencobanya hingga berkali-kali,. Bersyukurlah kawan,.

Pelajaran kedua :
Setiap hari Q ngak tahu uangQ habis buat apa saja,. Terima kiriman tiap bulan dari orang tua, tapi tak tahu dipakai buat apa,. Pernah ngak kita berfikir tentang dua manusia yang jauh disana, yang setiap hari  kulitnya semakin keriput, uban yang bertambah, bahkan mungkin sudah sakit-sakitan,. Seberapa sulit ia mengumpulkan uang, dengan rasa was-was dan takut kalau anaknya yang tak tahu malu ini kekurangan uang untuk membiayai kebutuhannya yang sebenarnya hanya dipakai untuk bersenang-senang,. Entah bagaimana caranya, mgkin dengan berhemat ataupun bahkan berhutang agar tiap bulan kiriman itu tetap sampai ke anaknya,. Dengan apa semua itu akan dibalas,. Apa dengan menaruh mereka di panti jompo,. Na`udzubillah,. Akankah kita akan membahagiakannya atau mgkin mengecewakannya,. Bapak, Ibu, maafkan ananda,.

Pelajaran ketiga :
Di dunia ini kita tidak hidup sendiri,. Kesusksesan seseorang tidak pernah terlepas dari kontribusi orang lain,. Jadi saat sudah mapan dan hidup mewah, jangan pernah cuek ataupun sok ekslusif,. Butuh empati terhadap lingkungan dan tidak egois,.

Pelajaran keempat :
Sekali lagi bersyukurlah, hidup kita masih lebih bermakna,. Bersyukur karena setidaknya kita msih waras,. Dan bersyukurlah karena kita memiliki rumah dan keluarga serta tidak merasakan bagaimana kerasnya dan susahnya hidup sebatang kara,. Jika kita diposisi mereka, akankah kita masih bisa tersenyum, atau bahkan hidup dengan penuh tawa setiap saat karena sudah gila,. Bersyukurlah sebelum nikmat itu dicabut oleh-Nya,.

      Sebentar lagi waktu magrib tiba,tapi belum nyampe rumah juga,. PikirQ, mungkin sebaiknya turun disini saja dulu, ya di depan,. Tepat diseberangnya ada masjid,.Mencoba merenungi apa yang baru saja Q alami,.Semoga menjadikan pribadi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya,.


"... dari perilaku orang lain pun anda bisa belajar banyak hal, walau mereka tidak pernah berfikir tentang anda, jangan pernah berat untuk mencoba berfikir tentang mereka dan memahami masalah mereka, siapapun itu, dari situ anda akan belajar banyak hal..."
_raisalmakassary_

2 komentar:

Rishinsa Natsuhi mengatakan...

bener-benar inspiratif, kak,..
orang yang memperhatikan perilaku orang lain,
jadi terlihat seperti membaca berbagai buku/novel kehidupan..

Rais Almakassary mengatakan...

ya,sadar atau tdk,kita akan dpt byk inspirasi dari mmpelajari perilaku & karakter org lain,.
Ambil yg baik,buang yg buruk,.

Tulisan adek jg bagus2,.
Semangaaat,.