twitter
    "... karena hidup penuh hikmah ..."

Manajemen Survei

Preliminary

       Kebutuhan akan data statistik semakin meningkat seiring berkembangnya zaman. Tidak hanya terbatas pada data statistik dasar, tetapi juga pada data statistik yang bersifat sektoral dan statistik khusus. Berbagai karakteristik dan informasi sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh banyak pihak baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat umum. Pemerintah pun sudah sejak lama menangkap point penting bahwa pembangunan yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat harus berdasarkan data. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang sifatnya terencana dan dirancang atas dasar analisa sebuah data sehingga lebih terarah dan tepat sasaran. Data yang dimaksud tentunya merupakan data yang bersifat akurat sehingga tidak terjadi salah perencanaan yang didasarkan pada data yang buruk.
Perolehan Informasi dan data statistik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Registrasi atau pendataan langsung merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendata setiap individu melalui berbagai lembaga/instansi/institusi yang ada. Namun, seringkali informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan metode registrasi masih memiliki banyak kekurangan dan belum dilaksanakan secara maksimal. Diantara penyebabnya adalah tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang dan kualifikasi petugas registrasi yang masih rendah. Informasi-informasi yang telah dikumpulkan melalui proses registrasi pun tidak serta merta langsung dapat dijadikan data statistik karena sebuah data statistik yang baik memiliki syarat tertentu diantaranya akurat, representatif, up to date, dan sebagainya. Selain itu konsep dan definisi yang digunakan juga harus jelas dan baku.


Selain metode registrasi, pengumpulan informasi untuk dijadikan data statistik juga bisa dilakukan dengan cara sensus. Sensus merupakan pendataan secara lengkap seluruh unit-unit yang ada di dalam suatu wilayah penelitian. Pada metode ini, setiap individu didata sehingga dapat menghasilkan data statistik yang dapat disajikan hingga satuan unit wilayah yang terkecil.
Serangkain upaya dari awal hingga akhir untuk memperoleh data dan informasi seringkali lazim disebut sebagai penelitian. Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan, analisis, dan penyajian (diseminasi) hasil penelitian. Dalam arti yang lebih rinci, penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan suatu hal yang baru atau membuktikan suatu fenomena tertentu. Upaya pencapaian tujuan tersebut diwujudkan dalam berbagai rangkaian kegiatan yang tersusun secara sistematis dan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya terdapat hubungan saling keterkaitan.
Setiap tahapan dalam penelitian, nantinya akan dibahas secara rinci pada pokok bahasan selanjutnya. Setiap tahapan tersebut memiliki keunikan tersendiri. Namun, berbicara tentang rangkaian kegiatan penelitian secara umum, maka akan didapati empat point penting yang sering disebut kendala/batasan/konstrain penelitian. Tentunya setiap penelitian yang dilaksanakan pasti mengandung minimal satu dari konstrain tersebut. Konstrain yang dimaksud adalah adanya batasan waktu, tenaga, biaya dan cakupan dalam sebuah penelitian. Berikut akan diuraikan satu persatu mengenai konstrain penelitian tersebut.

Konstrain waktu
Ketersediaan waktu secara keseluruhan yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu penelitian sangat penting untuk diperhatikan. Bahkan untuk penelitian yang sifatnya berpacu dengan waktu, maka justru waktu tersebut yang menjadi fokus utama. Beberapa kegiatan dalam sebuah penelitian dapat dilakukan secara bersamaan tetapi ada juga kegiatan yang baru bisa dilakukan setelah kagiatan lain selesai. Sehingga bergesernya waktu pelaksanaan sebuah kegiatan sedikit banyak pasti berpengaruh pada kegiatan lainnya. Atas kondisi tersebut, dibutukan kepandaian dalam mensiasati waktu dan mengalokasikan kegiatan. Perhatikan kegiatan-kegiatan yang memiliki waktu yang kritis. Untuk kegiatan yang memiliki waktu yang longgar maka dapat disisipkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya independen.

Konstrain tenaga
Dalam suatu penelitian yang berskala besar, faktor kesanggupan dari sisi sumber daya manusia juga perlu dipertimbangkan. Apalagi jika dikaitkan dengan waktu yang disediakan untuk melaksanakan penelitian sifatnya terbatas sementara harus memenuhi banyak tuntutan dari konsumen data. Ketersediaan tenaga juga erat kaitannya dengan design suatu penelitian. Terutama bagi penelitian-penelitian yang membutuhkan kuakifikasi petugas yang khusus untuk melakukan pengumpulan data seperti pencacahan atau wawancara langsung. Selain persoalan keterbatasan tenaga, untuk memperlancar terlaksananya sebuah penelitian maka pengalokasian atau penempatan individu pada posisi yang tepat sesuai bidang keahliannya masing-masing juga sangat perlu diperhatikan. Hal ini mengingat prinsip “right man in the right place”.

Konstrain biaya
Faktor biaya juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Bahkan beberapa design survei menetapkan biaya sebagai sebuah konstrain utama. Kecukupan biaya untuk melaksanakan suatu penelitian dari awal hingga akhir harus dipetimbangkan dengan baik. Kurangnya biaya dapat menghambat penelitian yang sedang berjalan. Adapun jika biaya terpenuhi namun tidak dialokasikan dengan baik juga akan menimbulkan masalah. Selain itu perlu juga diperhatikan kewajaran biaya. Dalam artian, apakah terjadi pemborosan, dimana biaya yang dikeluarkan untuk suatu penelitian sangat banyak namun data yang dihasilkan dari penelitian tersebut sangat sedikit kegunaannya. Intinya, berbicara masalah biaya harus proporsioanal, pengalokasiannya seefisien mungkin, dan menjaga keseimbangan antara manfaat data dengan biaya yang dikeluarkan.


Konstrain cakupan/level penyajian
         Cakupan penelitian merupakan keinginan untuk menyajikan data hingga level apa. Apakah level penyajian yang diinginkan cuma level nasional, provinsi, kabupaten/kota, ataupun hingga level terkecil dari suatu wilayah. Hal tersebut berpengaruh terhadap besarnya biaya yang dikeluarkan untuk sebuah penelitian. Semakin kecil cakupan/level penyajian suatu penelitian maka semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk penelitian tersebut. Begitu pula sebaliknya.

         Keempat konstrain yang sudah diuraikan diatas pada dasarnya seringkali dijadikan acuan untuk mencari design penelitian terbaik yang efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya, serta tidak mengindahkan hasil penelitian yang maksimal yang ingin dicapai. Diawal pun telah dijelaskan tentang metode pengumpulan data melalui registrasi dan sensus dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode registrasi masih memiliki banyak kekurangan seperti yang telah disebutkan. Sementara itu pengumpulan data dengan cara sensus juga masih kurang efisien jika dikaitkan dengan tiga konstrain penelitian yaitu waktu, tenaga, dan biaya. Konsep dari metode sensus yang melakukan pendataan secara lengkap seluruh unit-unit yang ada di dalam suatu wilayah penelitian tentunya membutuhkan waktu yang lama baik itu saat pengumpulan data, pengolahan, maupun proses lainnya. Disamping itu, biaya dan tenaga yang dibutuhkan juga sangat besar sehingga dinilai kurang efisien.
    Berdasarkan uraian tersebut timbul permasalahan, bagaimana menghasilkan suatu data yang akurat dengan adanya keseimbangan tenaga, waktu, dan biaya serta sesuai dengan cakupan/level penyajian yang diharapkan. Timbullah suatu metode yang disebut survei yang menerapkan teori peluang dengan hanya mengambil beberapa unit dalam populasi untuk dijadikan sampel penelitian namun tetap dapat menggambarkan karateristik populasi yang sedang diteliti. Jumlah unit penelitian yang jauh lebih sedikit dari metode sensus, menjadikan metode survei lebih efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
Berbicara mengenai survei, bagaimana mendesain suatu survei dengan baik, sebenarnya telah banyak dibahas oleh berbagai sumber dan literatur. Namun tulisan ini sedikit membahas dari sisi yang berbeda. Memang benar bahwa keberhasilan suatu survei secara umum ditentukan oleh sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis. Tetapi tidak berarti melupakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya non teknis yang juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu survei.


Pada tulisan selanjutnya akan dibahas lebih rinci mengenai tahapan-tahapan dalam survei mulai dari persiapan hingga penyajian hasil penelitian.

0 komentar: