twitter
    "... karena hidup penuh hikmah ..."
11th 
"Kau Jual, Saya Beli"

         Pukul 3 dini hari, kripik singkongnya masih digoreng mamaQ, sebagian lagi sudah matang tapi masih panas, liat saja kabut diatasnya yang terbentuk dari hawa panas, bisa bolong plastiknya klo Q masukin sekarang,. Hmmm, tak apalah, sambil mnunggu, mungkin Q siapin saja buku pelajaran untuk hari ini,. 

       "Is, janganko sampai lupa bukumu nak,. Perhatikan baek-baek gurumu kalo mengajar,. Tunggumi, sisa sedikit ini selesaimi digoreng, baru dibungkus,." nasehat mamaQ tiap hari pada kami, teriak beliau dari dapur,sambil sesekali mengusap keringatnya karena kepanasan,.
       "Iye` ma, panggilkag saja kalau selesaimi digoreng, baru saya bantuki bungkus,." jawabQ,.

      Tas punggung sekolah warna hitam punyaQ sudah bulukan, slempangannya udah berkali-kali dijahit mamaQ karena terus-terusan putus, padahal Q kan ngk bawa batu bata ke sekolah, cuma beberapa buah buku tulis, itupun tanpa buku cetak karena keluargaQ tak mampu beli dan tak mungkin pula Q paksa untuk beli, resletingnya ja udah sering macet jadi harus diolesi lilin dulu supaya licin,. Maklumlah, namanya juga tas bekas, itupun sudah Q pakai sejak kelas 1 SD,.

       Setiap hari mamaQ harus bangun dini hari, entah berpengaruh pada kesehatannya atw ngk, sepertinya iya, yang jelas Q tw beliau kurang istirahat,. Tapi mau gimana lagi, itu untuk membantu menopang ekonomi keluarga,. Q pun tak malu harus berjualan kripik singkong disekolah,. Yahh, sedikit banyak pasti adalah ejekan dari teman-teman,. Tapi, it`s oke, ngk masalah buatQ,.

       Dulu ngak harus seperti ini,. Semenjak wiraswasta dibidang meubel banyak saingan, TettaQ (salah satu panggilan untuk ayah di suku Makassar) pun mulai kekurangan pesanan,. TettaQ pandai memoles perabot-perabot rumah tangga dengan cat dico,. Orang-orang sering menyebut TettaQ tukang cat, bahkan keluarga besarQ pun demikian, sering menyebut TettaQ sebagai tukang cat,. Seringkali Q dengar sebuah sindiran bahkan menurutQ itu hinaan, "...anak tukang cat nantinya bakal jadi tukang cat juga, jadi tak usah terlalu rajin sekolah, toh sama saja hasilnya, tukang cat juga...",. Mereka selalu menertawai mimpiQ,. Padahal Q hanya ingin menjadi seorang pemimpin dan pengusaha sukses,. Seperti nama yang diberikan TettaQ dan mamaQ,. Lantas apa ada yang salah,. Masa bodoh dengan latar belakang keluargaQ,. Suatu saat nanti, akan Q temui mereka satu persatu,. Q harap mereka ingat, semua yang telah mereka katakan padaQ hari ini,.

       Miskin sering diidentikkan dengan kriminalitas,. Tapi miskin tak selamanya buruk,. Bahkan orang miskin lebih banyak bersyukur dibanding orang kaya,. Orang miskin lebih bermoral dibanding orang kaya pada umumnya,. DikeluargaQ pun mengutamakan pentingnya menanamkan nilai moral dan agama sejak kecil,. Tetta dan mamaQ ingin anaknya mengamalkan dikehidupan sehari-hari, apa yang mereka nasehatkan,. Hingga suatu kejadian siang hari yang takkan mungkin Q lupakan seumur hidupQ,.
       "Anak-anak, kalau sudah selesai dikerjakan, kita periksa jawabannya sama-sama,. Nanti ibu bacakan jawabannya, kalian periksa jawaban masing-masing,. Jangan ada yang curang,." pandu Bu Hasnah dari depan kelas,. Beliau adalah guru kelas kami,. Waktu itu tengah belajar Pancasila,. Bu Hasnah kasih kami latihan soal2 dan langsung diperiksa masing-masing saat itu juga,. Bu Hasna membacakan jawabannya lalu kami mengitung berapa jumlah benar dan salah hasil kerjaan kami,. 

        Namun, perintah Bu Hasna untuk tidak berbuat curang saat memeriksa jawaban, tidak semua murid mematuhinya,. Salah satunya Felix,. Q menyadari hal itu dan tentu saja tidak bisa Q tolerir,. Saat mengumpulkan jawaban ke Bu Hasna, Q adukan apa yang telah dilakukan Felix,.

        Felix dihukum dan diberi nilai paling rendah untuk tugas itu,. Felix marah dan menemuiQ saat jam istirahat,.
     
       "Oii, knapa ko lapor sama Ibu kalo saya ganti jawabanQ", tegur Felix sambil mendorongQ yang sedang jualan kripik singkong saat itu,. Tentu saja dia datang tidak sendiri, tapi bersama beberapa orang anak buahnya,.
        "Kan Bu Hasna tadi suruh kita supaya jangan curang, cuma ko tidak mendengar", jawabQ tegas,.

        "Terserah saya, ko ndak usah ikut campur urusanQ,sekarang ko harus tanggung jawab,gara-gara kau tadi saya jadi dihukum,."

        "Tanggung jawab apa Felix,sudahmi, nanti ko dikasih hukuman lagi",.

        "Saya tunggu ko pulang sekolah, satu lawan satu", tantang Felix,.

        "Saya tidak mau berkelahi Felix, nanti kita dimarahi lagi, sudah kau pulang saja belajar dirumah",.

        "Terserah ko mau bilang apa, yang penting ko ndak bisa pulang sebelum ko lawan saya", ancam Felix lalu pergi bersama komplotannya,.

        Kata-kata Felix terus terpikirkan, menjangkit di otak, tak bisa lepas,. Bukan karena Q takut, tapi kata mamaQ tidak boleh berkelahi,. Detik-detik terus berlalu, tak ada yang bisa menghentikan, tidak lama lagi bel pulang sekolah berbunyi,. Setiap kali Q melirik ke arah Felix, dengan tampang sok garang, dia acungkan kepalan tangan kanannya seolah tidak sabar mengajakQ untuk berduel,.

        Kringg,....kringgg,... Kelas bubar,.

       "Wooii,janganko lari",. teriak Felix sambil mengejarQ,. Ternyata dua orang teman Felix, sudah menunggu di pagar,. Hmmm, saya panik dan tak tau harus berbuat apa, hanya diam dan kata2 mamaQ untuk tidak berkelahi terus terngiang,.

       "Saya ndak mau berkelahi Felix, saya dimarahi kalo berkelahi,."

       "Ahhh, banyak omong kau,."

       Mereka menarikQ ke sebuah ganggu yang cukup sepi disamping sekolah dan tanpa Q sadari, sebuah tinjuan keras mendarat di pipi kiriQ,. Q terjatuh, bibirQ pecah dan berdarah,. Mereka berempat tertawa, seolah-olah menertawakan perbuatanQ yang bodoh,. MengejekQ, seolah-olah sangat hina,. "Dasar tukang kripik, sok jujur, rasakan tuh,." Dalam hatiQ berkata, mama memang bilang tidak boleh berkelahi,. Tetta juga bilang begitu,. Tapi Tetta juga pernah bilang, kalo ko dipukul duluan, ko boleh lawan, karena kita sebagai lelaki punya harga diri, terlebih lagi sebagai orang Makassar yang memegang prinsip siri` na pacce (Rasa malu dan harga diri),.

      Saya pun mencoba berdiri, membayangkan adegan-adegan film action yang dibintangi oleh Jet Li,. "Oke, Felix,. Kau Jual, Saya Beli,. Ayomi, kita satu lawan satu",. Felix menerima tawaranQ dan kami pun berduel, tiga orang temannya bersorak-sorak,. Ternyata Felix payah, cuma omong besar doang,. Saat melihat Felix kewalahan, tiga orang temannya pun ikut membantu,. Alhasil, karena terdesak, Felix Q cekik dibawah ketiakQ dengan tangan kanan sambil menghadapi tiga orang temannya yang lain,. Perkelahian berhenti saat Pak Buyung (penjaga sekolah) tak sengaja lewat dan memisahkan kami,.  Kami lalu dibawa ke ruang guru,. Mata kananQ biru, bibirQ juga pecah,. Tapi yang ngak Q sadari cekikanQ ke Felix terlalu keras dan sangat lama,. Lehernya merah dan telinganya mengeluarkan darah yang banyak,.

     Semua anak kelas 6 yang melihat kami digiring ke ruang guru, tidak menyangka, Q yang dikenal pendiam bisa berbuat sperti itu,. Felix sendiri dibawa keruang P3K, sementara kami dibawa ke ruang guru untuk diintrogasi,. Alhasil, kami diberi surat pemanggilan orang tua agar besok datang bersama orang tua,.

      Tiba dirumah, mamaQ langsung panik, mengambil kotak P3K dan air panas,. "Ko dipukul siapa, saya sudah sering kasi` tau ko, jangan berkelahi, tapi ko tidak mendengar, inimi akibatnya, ko rasakan sendiri," mamaQ marah sambil mengobati lukaQ,. BibirQ masih sakit, jadi Q urungkan niat untuk menjelaskan apa yang terjadi,. Tak apalah Q diomelin, toh itu tandanya mamaQ sayang padaQ,.

       Saat sore, TettaQ pulang dan melihat memar di wajahQ,. " Ko kenapa anak muda, berkelahi ko tadi kah, ndak masuk rumah sakitji anaknya orang ko pukul," tegur tettaQ sambil bercanda, beliau tau kalo Q g kan berkelahi klo tidak dipukul lebih dulu dan beliau juga tau bagaimana anaknya jika sudah berkelahi,. Yah ngak jauh beda dengan beliau yang bertubuh kekar yang pernah memukul seseorang gara-gara dipalak, sekali pukulan dan langsung pingsan orang yang dipukulnya,.

       Hmmm, ngak kebayang apa jadinya jika saat itu Q ngak melawan,. Mungkin kedepannya saya akan terus dilecehkan,. Berbeda dengan yang terjadi setelah hari itu,. Sikap orang-orang padaQ sepertinya berubah, bukan takut tapi lebih segan,. Teman-teman yang sering bercanda dan mengejekQ pun tak berani lagi melakukannya,. Baguslah,. Karena setiap orang yang ada di muka bumi ini punya harga diri, tanpa mengenal strata, entah itu miskin atau kaya,. Jadi, mari saling menghargai,. Jika ingin di hargai oleh orang lain, maka hargailah orang lain,. Tapi jika kau tetap keras kepala, tak mau menghargai orang lain bahkan menginjak-injaknya, Oke, KAU JUAL, SAYA BELI,.




3 komentar:

tina mengatakan...

Assalammu'alaykum wr.wb

like this post.

Rais Almakassary mengatakan...

Wa`alaykumsalam, wr, wb,.
Loh,kok di like lagi,.
Apa ada nama keluargamu di postQ yang ini lagi,.
he,.

tina mengatakan...

Assalammu'alaykum wr. wb.
ish2..ckckck..
bukannn..karena kata-kata ayahmu mirip dengan kata-kataku...
he,.

ceritamu juga mirip-mirip dengan cerita yg sering aku denger...

tapi setidaknya kmu lebih beruntung..